Embun penyejuk KH. Hasan Abdullah Sahal


1. Kaya itu penting, tapi jangan yang penting kaya; yang penting kaya bisa menghalalkansegala cara. Maka kalau bisa orang itu kaya dan sehat. Sehat itu penting, krn maksiat saja perlu sehat, apalagi ketaatan dan kebaikan perlu kesehatan. Berusahalah jadi orang kuat.

2. Tiap orang pny aib, tiap lembaga punya kekurangan. Boleh membaca aib orang, tapi jangan membacakannya. Bedakan antara membaca dan membacakan. Suasana sekarang ini semrawut, karena saling membacakan aib orang lain.


3. Keindahan dan kenikmatan bagi seorang guru yaitu murid; bagi suami adalah istri; bagi orang tua adalah anak; bagi pemimpin adalah rakyat, dst. Ini surga kita: guru pny murid, murid pny guru, itu surga. Bayangkan murid tdk pny guru, atau guru tdk pny murid. Dokter tdk pny pasien, pasien tdk pny dokter.

4. Guru bkn sekedar mengajar ilmu, tapi jg mengajar kehidupan. Kiai yg bener itu ada di pondok 24 jam, 7 hari seminggu, 31 hari sebulan, dst; pesantren tdk boleh jadi sambilan, mendidik dan mengajar tdk boleh hanya sambilan. Harus totalitas; tenaga, pikiran, hati, dan keikhlasan.

5. Kita syukuri kenikmatan ini, dan kita nikmati kesyukuran ini. Jangan sampe kenikmatan kita disyukuri orang lain, atau kesyukuran kita orang lain yg menikmati. Ramadhan dan Idul Fitri, itu
kesyukuran dan kenikmatan kita, jangan sampe malah orang2 nasrani, yahudi, kapitalis, komunis, dll yg menikmati.

6. Memberi sedekah saat2 sulit itu bagus, mulia. Memberi sedekah saat lapang itu biasa. Ingat hadis Rasul: "juhdul muqill", kerja kerasnya orang yg serba terbatas; maka keterbatasan diri tdk boleh membuat orang tdk berbuat kebaikan.

7. Maka, jangan sampe jadi manusia yg tdk pny prestasi. Berprestasilah, dan harus pny keunggulan. Berprestasilah dlm kebaikan, kemakrufan dan kebenaran.

8. Di pondok ini semangatnya adalah
kebersamaan utk memberi, bukan kebersamaan utk bagi-bagi. Ingat, dlm berjuang dan berjihad jgn berpikir dapat apa, berapa, itu sampah2 perjuangan.

9. Di pondok ini kita tanamkan bom, yaitu bom spiritual, bukan bom kimiawi. Kita didik santri2 ini menjadi bom spiritual, utk mengebom sesuatu yg tdk benar, kemungkaran dan kemunduran.

10. Hidup itu nikmat dan indah, maka nikmatilah keindahan hidup. Yang membuat tdk nikmat itu manusianya. Allah sdh menjadikan semuanya indah di dunia ini. "Dia-lah yang membuat indah segala sesuatu yang Dia ciptakan" (Qs.
[32]: 7)

11. Ulama yg mempertahankan harga diri dan meninggalkan persatuan umat, menjauhi ukhuwah Islamiyah, tdk usah diikuti, itu ulama palsu. Umat ditinggalkan ulama itu pahit, tapi
lbh pahit lg klo ulama ditinggalkan umat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemikiran Hadits Kontemporer Muhammad Syuhudi Ismail

Makalah pendidikan agama islam tentang jujur

Kapita Selekta Pendidikan Islam ( Problematika Pendidikan Islam)